Ketika kita berbicara tentang kesehatan, dokter adalah sosok yang selalu diandalkan untuk memberikan penanganan dan perawatan yang terbaik untuk pasien. Namun, dalam era teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, terkadang dokter dihadapkan pada tantangan baru dalam menjalankan tugasnya.
Ketum IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Prof. Dr. Ilham Oetama Marsis mengatakan bahwa dokter tidak bisa hanya mengandalkan teknologi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Menurutnya, teknologi memang dapat membantu dalam proses diagnosis dan pengobatan, namun keberadaan dokter sebagai manusia yang memiliki empati dan kepekaan terhadap kondisi pasien juga sangat penting.
Dokter tidak hanya sekedar memberikan resep obat atau melakukan prosedur medis, tetapi juga harus mampu mendengarkan keluhan dan kebutuhan pasien dengan penuh perhatian. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh teknologi, sehingga kehadiran dokter yang humanis dan terampil dalam berkomunikasi sangat diperlukan.
Menurut Ketum IDI, dokter juga harus terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Hal ini tidak dapat tergantikan oleh teknologi, karena setiap pasien memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, Ketum IDI mengajak para dokter untuk tetap mengutamakan aspek humanis dalam praktik kedokteran mereka. Meskipun teknologi terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam dunia kesehatan, namun peran dokter sebagai sosok yang peduli dan empatik terhadap pasien tetap tidak bisa digantikan.
Dengan menjaga keseimbangan antara teknologi dan humanis, diharapkan dokter dapat terus memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermartabat bagi masyarakat. Ketum IDI juga menegaskan pentingnya etika profesi dan integritas dalam menjalankan tugas sebagai dokter, sehingga dapat membangun kepercayaan dan hubungan baik dengan pasien.
Sebagai penutup, Ketum IDI mengingatkan bahwa dokter tidak bisa hanya mengandalkan teknologi dalam praktik kedokteran mereka. Keberadaan dokter sebagai manusia yang peduli dan empatik terhadap pasien tetap menjadi hal yang tak tergantikan. Dengan menjaga keseimbangan antara teknologi dan humanis, diharapkan pelayanan kesehatan di Indonesia dapat terus meningkat dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.