Obat TBC pada ibu hamil seringkali dianggap berbahaya karena khawatir akan efek samping yang mungkin terjadi pada janin yang sedang dikandung. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengobatan tuberkulosis pada ibu hamil sebenarnya aman dan tidak berbahaya.
Menurut Dr. Nurhayati Lukman, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), pengobatan TBC pada ibu hamil sangat penting untuk mencegah penyebaran bakteri penyebab penyakit ini ke janin. “Jika TBC tidak diobati pada ibu hamil, risiko penularan ke janin sangat tinggi. Oleh karena itu, pengobatan harus segera dilakukan,” ujarnya.
Dr. Nurhayati juga menegaskan bahwa obat-obat yang digunakan untuk mengobati TBC pada ibu hamil telah melalui uji klinis dan dianggap aman untuk dikonsumsi. “Obat-obat tersebut telah terbukti efektif dalam mengatasi infeksi TBC tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi ibu hamil maupun janin,” tambahnya.
Selain itu, pengobatan TBC pada ibu hamil juga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan ibu dan janin. Dengan mengobati TBC, risiko komplikasi yang mungkin terjadi pada masa kehamilan dapat dicegah, sehingga ibu hamil dapat melahirkan bayi yang sehat dan bebas dari infeksi TBC.
Meskipun demikian, Dr. Nurhayati menekankan pentingnya konsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan TBC pada ibu hamil. “Dokter akan melakukan evaluasi terlebih dahulu untuk menentukan jenis obat yang sesuai dengan kondisi ibu hamil dan janin. Selain itu, dokter juga akan memantau perkembangan kesehatan ibu dan janin selama proses pengobatan,” jelasnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengobatan TBC pada ibu hamil tidak berbahaya dan sangat penting untuk dilakukan guna mencegah penularan infeksi ke janin. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan aman bagi kesehatan ibu dan janin.