Pakar kesehatan dorong penerapan THR kurangi risiko merokok

Pakar kesehatan dorong penerapan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk mengurangi risiko merokok

Merokok merupakan kebiasaan buruk yang dapat membahayakan kesehatan seseorang. Bukan hanya bagi perokok aktif, tetapi juga bagi orang di sekitarnya yang terpapar asap rokok. Oleh karena itu, pakar kesehatan terus mendorong penerapan Tunjangan Hari Raya (THR) sebagai salah satu cara untuk mengurangi risiko merokok.

Menurut dr. Andi, seorang pakar kesehatan dari Jakarta, pemberian THR dapat memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan seseorang. Dengan adanya THR, seseorang dapat merasa dihargai dan dihormati oleh perusahaan tempatnya bekerja. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan, sehingga mengurangi keinginan untuk merokok sebagai pelampiasan emosi.

Selain itu, dr. Andi juga menekankan pentingnya edukasi yang tepat mengenai bahaya merokok. Dengan mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan oleh merokok, seseorang akan lebih berhati-hati dalam mengonsumsi rokok dan dapat memilih untuk berhenti merokok.

Penerapan THR juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk memberikan insentif kepada karyawan yang berhasil berhenti merokok. Dengan memberikan reward kepada karyawan yang berhasil menghentikan kebiasaan merokok, perusahaan dapat memberikan contoh positif bagi karyawan lainnya untuk mengikuti jejak mereka.

Sebagai masyarakat Indonesia yang peduli akan kesehatan, marilah kita mendukung upaya penerapan THR sebagai salah satu cara untuk mengurangi risiko merokok. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan dapat terwujud generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.