Gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan dapat memperburuk kondisi diabetes seseorang. Hal ini disebabkan oleh hubungan yang kompleks antara kondisi kesehatan mental dan diabetes.
Depresi dan kecemasan dapat membuat seseorang kurang mampu untuk mengelola kondisi diabetes mereka. Mereka mungkin menjadi kurang rajin dalam menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan memantau kadar gula darah mereka. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang tidak terkontrol dan berpotensi menyebabkan komplikasi diabetes yang lebih serius.
Selain itu, kondisi kesehatan mental yang tidak terkelola dengan baik juga dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengikuti perawatan diabetes yang direkomendasikan oleh dokter. Mereka mungkin menjadi kurang patuh dalam mengonsumsi obat-obatan diabetes atau melakukan kunjungan rutin ke dokter.
Untuk itu, penting bagi seseorang yang memiliki diabetes dan juga gangguan kesehatan mental untuk mendapatkan perawatan yang komprehensif dan terintegrasi. Dokter yang merawat pasien dengan diabetes sebaiknya juga memperhatikan kondisi kesehatan mental pasien mereka dan bekerjasama dengan tenaga kesehatan mental jika diperlukan.
Selain itu, pasien juga perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental mereka dalam upaya mengelola kondisi diabetes dengan baik. Mereka dapat mencari dukungan dari keluarga, teman, atau grup dukungan untuk membantu mereka mengatasi gangguan kesehatan mental yang mereka alami.
Dengan menjaga kesehatan mental yang baik, seseorang dengan diabetes dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan mencegah komplikasi yang lebih serius akibat kondisi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi dokter dan pasien untuk bekerjasama dalam mengatasi kedua kondisi kesehatan ini secara bersama-sama.