Penyakit gangguan pendengaran pada lansia seringkali dianggap sebagai hal yang wajar terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Namun, tahukah Anda bahwa gangguan pendengaran pada lansia sebenarnya dapat menjadi faktor risiko dalam perkembangan demensia?
Menurut para ahli dokter THT, gangguan pendengaran pada lansia dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan mempercepat terjadinya demensia. Hal ini disebabkan karena gangguan pendengaran dapat menyebabkan isolasi sosial, kelelahan, dan stres yang pada akhirnya dapat merusak fungsi otak.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Journal of the American Medical Association menemukan bahwa lansia yang mengalami gangguan pendengaran memiliki risiko dua kali lipat lebih besar untuk mengalami demensia dibandingkan dengan lansia yang memiliki pendengaran normal. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya untuk mengatasi gangguan pendengaran pada lansia agar dapat mencegah perkembangan demensia.
Para dokter THT juga menekankan pentingnya pemeriksaan rutin pendengaran pada lansia untuk mendeteksi gangguan pendengaran sejak dini. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, gangguan pendengaran dapat diidentifikasi lebih awal dan dapat ditangani dengan tepat sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius seperti demensia.
Selain itu, para dokter THT juga memberikan saran untuk menjaga kesehatan pendengaran dengan menghindari paparan suara keras, menggunakan pelindung telinga saat berada di lingkungan berisik, dan menghindari penggunaan alat pendengar yang terlalu keras.
Dengan menjaga kesehatan pendengaran, lansia dapat meminimalkan risiko terjadinya gangguan pendengaran dan mencegah terjadinya perkembangan demensia. Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk tetap memperhatikan kesehatan pendengarannya dan melakukan pemeriksaan rutin pada dokter THT untuk mencegah terjadinya gangguan pendengaran yang dapat berujung pada demensia.