Ini kata IDAI soal olahan ASI perah menjadi bubuk

Asi perah menjadi bubuk adalah salah satu cara untuk menyimpan dan mengolah ASI agar dapat bertahan lebih lama. Namun, sebelum melakukan proses pengolahan ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kualitas ASI tetap terjaga.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), proses pengolahan ASI perah menjadi bubuk harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk yang benar. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi dan menjaga kualitas nutrisi ASI yang terkandung di dalamnya.

Pertama-tama, pastikan ASI yang akan diolah menjadi bubuk telah disimpan dengan baik. Simpan ASI perah dalam wadah yang bersih dan steril, serta pastikan suhu penyimpanan ASI tetap stabil agar kualitasnya tidak berkurang.

Kemudian, proses pengolahan ASI menjadi bubuk harus dilakukan secara higienis. Pastikan alat-alat yang digunakan dalam proses pengolahan steril dan bersih. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan benar sebelum memulai proses pengolahan ASI.

Selain itu, perhatikan juga proses pengeringan ASI perah. Pengeringan harus dilakukan dengan hati-hati agar ASI tidak terkontaminasi oleh bakteri atau kuman yang dapat merusak kualitas ASI. Pastikan ASI benar-benar kering sebelum diolah menjadi bubuk.

Setelah proses pengeringan selesai, ASI perah dapat diolah menjadi bubuk dengan cara yang tepat. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pengolahan yang benar dan jangan lupa untuk menyimpan bubuk ASI dalam wadah yang bersih dan rapat agar tetap terjaga kualitasnya.

Dengan proses pengolahan yang tepat, ASI perah yang diubah menjadi bubuk dapat bertahan lebih lama dan tetap menyimpan nutrisi yang baik untuk bayi. Namun, jika Anda merasa ragu atau tidak yakin dalam melakukan proses ini, sebaiknya konsultasikan dengan ahli kesehatan atau tenaga medis terkait. Kesehatan bayi adalah hal yang sangat penting, jadi pastikan untuk selalu menjaga kualitas ASI yang diberikan kepada bayi dengan baik.